Saturday, November 23, 2013

Merbabu, Trip Ngasal Reunian dan Demi Tulisan Selamat Ulang Tahun Mama

11-14 Okt 2013

Berawal dari celetukan Om Lovie di Sky Dining Pelangi tentang liburan bareng ke Yogya pada 11-14 Oktober....

Diputuskanlah sekitar bulan Juli, liburan reunian manusia-manusia eks Semeru nya si akun toko itu pada 11 Oktober di Yogyakarta sebagai meeting point. Yeay!

Acara ngalor ngidul mulai dirancang dan hunting tiket pun dimulai. Trip kali ini mengajak beberapa orang yang sama sekali di luar eks Semeru, yaitu geng Nutrijel Surabaya, Mba Ang, dan Andri.

Mendekati hari H, hampir semua dari kami telah memiliki tiket menuju Yogyakarta. Pematangan itin dan pembagian tugas siapa yang bawa alat-alat lenong pendakian juga dilakukan oleh Key, Om Lovie dan Om Pulung.

Selain tiket dan intinerary, persiapan fisik juga dilakukan. Ayah (Om Pul) menyuruh saya untuk rajin berlari. Haha tidak disangka saya sanggup berlari 5 km setiap hari, hingga hari ini meski sekarang hanya menjadi 2-3 kali saja dalam seminggu.

Hari H pun tiba, dengan berbagai drama akhirnya kami ber 25an orang tiba di Wekas, gerbang gapura sebelum menuju Basecamp. Ternyata benar saran ayah untuk berlari setiap hari, pendakian sama sekali tidak melelahkan, meski 2 minggu sebelum hari H, pinggang saya kecentit. Alhamdulillah cepat sembuhnya berkat berenang.

Persiapan fisik saya lakukan mengingat saya tidak akan berangkat bareng Isal. *ciee lagi2 isaal :3* Sehingga barang lenong macam tenda, kompor dan nesting harus asti gendong sendiri!

Kami mulai trekking sekitar pukul 15.30. Hari itu cuaca full panas nggak ketulungan. Debu sepanjang jalur Wekas pun beterbangan menyesakkan nafas. Trekking yang kata PapMei hanya sepanjang 5km sampai Pos 2 untuk ngecamp membuat gerah badan dan bikin nafas megap-megap karena panas dan debu.

Seperti biasa berjalanlah sesuai kemampuan. Saya sempat tertinggal di tengah-tengah penjalanan. sebagian teman berada jauh di atas, dan sebagian lagi berada jauh di bawah. Matahari mulai tenggelam, dan saya mulai ketakutan. Akhirnya saya terus menerus teriak memanggil nama Keyko.

Dengan jantannya key berdiri di suatu tengah-tengah hutan menunggu saya. Haha makasih key, bahkan Asti malah sempat nangis karena aneh-aneh itu ngeliatin hahaha! *cium keyko*
Ternyata key juga merasakan hal yang sama, kami bertemu dengan 2 orang pendaki, yang akhirnya rokoknya diminta Key.

Sekitar pukul 18.30 saya dan Key tiba di camp. Anehnya saat orang-orang merasa dingin, itu tidak terjadi pada saya. Sekitar 30 menit kemudia Mba Ang dan kunthi tiba, mereka terlihat sedikit drop.

Kami mulai membangun tenda. Dasar amatiran, lebih dari dua kali kami bongkar pasang rangka. Fachri pun berulang kali dipanggil untuk membantu kami. Padahal dia sedang repot dengan tendanya. Dear Isal, begini lah kami tanpamu, bagai butiran debu cyin!

Tenda terpasang, dan beberapa minuman hangat telah disantap. Kunthi dan Papmei memilih tidur. sementara saya masih keluar masuk tenda menunggu rombongan Isal, Om Ucup, Caesa dan Kibo. Akhirnya rasa kantuk tak dapat dilawan, saya akhirnya ikut tidur ndusel-ndusel PapMei di tenda. :D Sementara anak-anak yang lain menikmati kopi ganja pemberian Om Lovie.

Sekitar pukul 24.00 mereka tiba di camp Pos 2 Wekas. Yang membangunkan saya kala itu suara panggilan Isal menanyakan ruang untuk cesa ganti baju. Namun apa daya, tenda penuh karena Andri tidak membawa tenda seperti yang sudah ditugaskan dalam pembagian kelompok. Sehingga berlakulah sistem, yuk yang penting bobok anget. Payah.

Jam 02.00 kami semua melek dalam diam. Suasana camp semakin ramai dengan nyanyi-nyanyian gitar beberapa pendaki, dan teriakan saling menyambut pendaki yang baru saja datang. "Pah, jam 2. Mau summit gak?", papa hanya menjawab "he eh yuk."

Bangunlah kami berlima bersiap summit, kemudian membangunkan tenda yang berisi Rizky, Ebi dan Andri mengajak mereka ikutan. Sekitar 3 jam lebih kami mendaki ke Puncak Syarif. Gunung Merbabu ini meliliki 3 puncak, Syarif, Kenteng Songo dan Tringolasi. Puncak Syarif adalah yang paling banyak didatangi.

Pendakian merbabu bagus banget bagi para fotografer lanscape. Medan tidak berat ditambah pemandangan selama trekking saat sunset begitu cantik, dan saat sunrise di puncak begitu menakjubkan! Suwerlah! Berkali-kali saya , Kunthi dan PapMei berkata "Subhanallah" atau "Oh sh*t keren banget".


(Ceritanya lanjut nanti, mau pulang)













No comments:

Post a Comment