Monday, February 17, 2014
Giraffe Journey Pre Part
Entahlah. Seorang teman, bahkan berkata tingkat random saya parah. Perjalanan ini saya lakukan untuk menemukan apa yang saya ingin kan, siapa yang saya sayangi, apa yang saya paling takutkan, siapa sosok yang saya paling takut kehilangan.
Awalnya saya berpikir belajar mendaki gunung membantu saya berani menghadapi masalah. Akhir-akhir ini saya mulai meragukan apa yang selama tahun 2013 saya yakini. Tahun 2013 lalu menjadi tahun penuh kehedonan seorang Fetry Wuryasti. Saya pertama kali menjejakkan kaki ke gunung, lalu menjadi ketagihan. Saya juga menjelajahi timur hingga barat Asia Tenggara, untuk mencari jejak yang telah lalu.
Hingga satu titik saya sadar ternyata ada satu orang yang paling saya takut kehilangan dan dia bukan jejak yang telah lalu. Saya terlalu pengecut untuk menghadapi kenyataan bahwa ada rasa itu di hati saya. Perjalanan ini saya lakukan untuk membuat saya yakin agar membuang rasa itu jauh-jauh dan membuka perspektif baru, perspektif yang lain, dan belajar memiliki hati seluas langit. Nanti tiba saatnya saya kembali, semoga pencerahan itu datang, saya bisa tersenyum untuk mengucapkan "Halo".
Saya gak pernah berminat untuk membuat buku tentang perjalanan. Oleh karena itu hanya tulisan tentang perjalanan kaki-kaki jerapah inilah yang akan saya tulis. Kenapa jerapah? Saya menyukai corak dan kaki-kaki jenjang binatang ini, seolah dia mampu menjejakkan kaki kemana pun, coraknya seolah dia bisa beradaptasi dalam kelompok lain.
Belum lama ini permintaan saya untuk memiliki boneka jerapah juga terkabul. Terima kasih, kamu.
The Giraffe Journey akan dimulai. Bismillah..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment